Minggu, 31 Mei 2009

PENCURIAN BARANG BAGASI DI BANDARA

SEBUAH CATATAN UNTUK KEWASPADAAN BERSAMA

Tak pernah terbayang dalam benak saya akan mengalami kejadian ini.

Beberapa bulan yang lalu saya pernah membaca di koran Jawa Pos, ada seorang penumpang pesawat dari bandara Juanda dengan tujuan Singapura kehilangan uangnya senilai lebih kurang Rp. 200.000.000,- dalam bentuk mata uang SGD, USD dan juga Rupiah di dalam kopernya yang telah ia bagasikan. Uang itu rencananya akan ia pergunakan untuk operasi (saya lupa penyakitnya) di salah satu rumah sakit di Singapura.

Ia mengatakan bahwa kopernya sudah ia kunci rapat dengan menggunakan gembok yang berkode. Tetapi ternyata sang pencuri merobek ritsleting koper tersebut. Penumpang tersebut sudah melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib tetapi tidak membuahkan hasil.

Hari Minggu, 31 Mei 2009, saya berangkat dari Bandara Sepinggan, Balikpapan menuju Bandara Juanda, Surabaya dengan pesawat Lion Air pukul 15.00 WITA.
Saya masuk Bandara kira-kira pukul 13.30 WITA, aktifitas Bandara Sepinggan pada jam itu tidak terlalu ramai sehingga pada saat screening X-Ray tidak perlu mengantri terlalu lama dan dibelakang saya pun tidak ada yang mengantri. Saya membawa 2 barang bagasi, 1 berupa koper dan 1 berupa travelling bag berukuran besar.
Biasanya screening X-Ray ini tidak terlalu lama, tetapi saat itu saya perlu menunggu 5 menit lebih lama dari biasanya. Setelah di screening, petugas Bandara hanya memberi stiker “Security Check” di koper saja, padahal biasanya kan semua barang bagasi dia tempel stiker itu. Anehnya petugas tersebut sedikit merobek stiker “Security Check” di koper saya (waktu itu saya tidak berpikir apa2 karena hal ini sudah lazim dilakukan).
Pesawat Lion Air tersebut didelay selama kurang lebih 30 menit.

Oh iya, saya ini termasuk penumpang yang terlalu percaya dengan maskapai&pihak bandara dan juga kurang hati-hati. Tetapi saya memang tidak pernah menaruh barang berharga dalam bagasi saya. Saya ingat dulu pernah diperingatkan beberapa teman sekantor waktu bepergian bersama keluar negeri karena hanya koper saya saja yang tidak digembok tetapi teman-teman saya yang baik dengan senang hati memberikan salah satu gemboknya untuk saya. Mereka bilang meskipun ngga ada barang berharga dalam bagasi tetapi ada kemungkinan seperti ada orang yang sengaja memasukkan narkoba atau barang lain yang berbahaya ke koper kita. Makasih ya teman2 ku.

Sesampainya di Surabaya, waktu pengambilan barang yang pertama muncul adalah travelling bag saya. Sekitar 10 menit kemudian koper saya muncul. Pada saat saya angkat koper saya, tidak seperti biasanya. Belt koper lepas dari kaitannya dan ritsletingnya sedikit terbuka.

Setelah saya cek, ada 1 kotak yang hilang berupa kotak perhiasan. Untungnya kotak itu kosong. Alhamdulillah Tuhan masih melindungi saya tetapi hal ini juga sebagai peringatan kepada saya agar tidak menjadi penumpang yang teledor. Kayaknya pencurinya nyesel tuh, hehehehe....

Pada berita yang memuat cerita penumpang yang kehilangan uang diatas, dimuat juga tentang seorang ibu yang kehilangan perhiasan di kopernya yang dibagasikan, ia berangkat dari Bandara Juanda. Ibu tersebut adalah istri dari salah seorang petinggi di Angkatan Laut. Meskipun telah meminta bantuan “orang dalam” dan juga pihak Angkasapura tetapi tidak juga dapat ditemukan jejaknya karena menurut keterangan “orang dalam” tersebut hal ini sudah sering terjadi dan kemungkinan sudah sangat terorganisir sehingga sulit untuk melacak hal seperti ini.

Catatan saya ini hanya sebagai kewaspadaan bersama karena hal ini bisa terjadi pada siapa saja dan kita tidak pernah tau kapan dan dimana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar